Our Ads


 PILIH KATEGORI  


Polisi Memulai Penyelidikan Terhadap Serangan Peretasan Conrail


Serangan Peretasan Conrail. Aparat keamanan Korsel mulai melakukan penyelidikan pada hari ini, Senin (11/6) pasca cryptocurrency Korea terbesar Coinrail kehilangan lebih dari  40 juta USD di ranah altcoins oleh serangan hacker pas akhir pecan kemarin.

Dilansir dari Techcrunch, jumlah token yang telah raib terbesar adalah Token NPXS (Pundi X). Jumlah Token NPXS yang raib mencapai nilai hingga 19,5 juta USD, setara dengan 271,8 miliar rupiah. Sedangkan Token Aston X yang raib senilai 13,8 juta USD atau setara dengan 192,4 miliar rupiah. Ditambah lagi dengan Token Dent dan Tron yang juga raib. Total token Dent yang hilang mencapai 5,8 juta USD (80,8 miliar rupiah). Sedangkan Token Tron mencapai 1,1 juta USD, nilainya kurang lebih 15,3 miliar rupiah.

“Kami mengamankan akses server Coinrail dan saat ini kami sedang dalam proses menganalisis mereka,” kata juru bicara polisi. Aparat keamanan mengatakan dirinya akan mencari tahu apakah kebocoran cryptocurrencies disebabkan oleh masalah jaringan hacking atau komputer.

Pada waktu Senin pagi, harga cryptocurrency merosot mengikuti berita pada saat dilaporkan bahwa Coinrail kehilangan lebih dari 40 juta dolar pada altcoins. Harga Bitcoin jatuh 6.81 persen terendah sejak 12 April, menurut Bithumb, salah satu perusahaan pertukaran cryptocurrency Korea.

Harga Ethereum juga mengalami kejatuhan 9,14 persen hingga mencapai 570,000 won dan ripple turun 9.34 persen menjadi 640 won. Sedangkan Tron yang merupakan salah satu cryptocurrencies yang sempat dibajak kali ini turun 16.12 persen menjadi 52 won.

Terkait dari kasus tersebut, perusahaan mengatakan akan meminta dukungan teknis dari badan keamanan Internet & dikelola negara Korea.

“Kami memulai penyelidikan dengan segera setelah menerima laporan dari perusahaan. Hal tersebut mungkin diperlukan waktu sekitar satu bulan untuk secara akurat mengetahui penyebabnya,” kata juru bicara KISA

Coinrail mengatakan dalam sebuah pernyataan di situsnya minggu bahwa 70 persen dari total koin dan token cadangan telah dikonfirmasi aman disimpan dan pindah ke cold wallet. “Dua pertiga dari cryptocurrencies dicuri-ditarik dengan pertukaran terkait dan koin perusahaan. Untuk sisanya, kami sedang menyelidiki ke dalamnya dengan lembaga investigasi, pertukaran terkait dan koin pengembang,” tambahnya.

Menurut Bursa kripto lokal, yang dimaksud Token frozen adalah Pundi X (NPXS), Aston (ATX) dan Nper (NPER).

Insiden Coinrail bukanlah serangan hacking pertama di Korea. Sebelumnya pada tahun lalu, cryptocurrency asing Korea Youbit kehilangan bitcoins senilai sekitar 20 miliar won. Untuk kasus cyberthieves sudah dialami sebanyak dua kali, sekali pada bulan April dan pada bulan Desember.

Perusahaan Teknologi Blockchain Korea Blocko Amankan $8.9M di Seri B


Teknologi blockchain Korea Selatan, Blocko telah menaikkan anggarannya hingga $8,9 juta untuk Seri B (pendanaan tahap kedua melalui semua jenis investasi termasuk investor ekuitas swasta dan investor modal ventura), dan mengamankan aset dana totalnya hingga ke level $14 juta, dan ditambah pula banyaknya investor-investor baru termasuk SparkLabs, POSCO, dan Premier partner. Termasuk belum lama ini ada investor Samsung venture investment, Daesung private Equity, dan Wonik investasi partners.

Perusahaan Blocko berencana menggunakan dana baru untuk memperkuat kehadirannya di Korea dan pasar-pasar Eropa dan Asia Timur. Perusahaan ini juga akan meluncurkan proyek ekosistem Aergo, memperluas kolaborasi dengan komunitas untuk mendorong pertumbuhan ekosistem open source blockchain, memanfaatkan platform blockchain milik perusahaan, Coinstack.

“Hal tersebut sudah berlangsung tiga tahun sejak Blocko ditemukan dan peletakan dasar untuk blockchain diuji di dunia. Kami telah membuat kemajuan yang signifikan di pasar blockchain enterprise melalui keuntungan kompetitif yang signifikan hari ini,” ujar Beom Kim, CEO dan pendiri Blocko.

“Kami akan lebih lanjut memperluas kehadiran di pasar baru dan berkolaborasi dengan industri, akademisi, dan komunitas open source untuk mendorong pertumbuhan teknologi blockchain.” tutupnya.

Blocko sendiri adalah perusahaan platform blockchain yang mengkhususkan diri dalam aplikasi berbasis blockchain, dan konsultasi blockchain. Blocko telah berhasil mendirikan layanan berbasis blockchain bekerjasama dengan banyak lembaga keuangan termasuk Bursa Korea, Credit Suisse dan perusahaan konglomerat Korea termasuk Hyundai Motors, Lotte Mart dan banyak lagi@BPI