Cryptocurrency di Iran. Iran telah mengembangkan cryptocurrency berbasis blockchain mereka sendiri. Langkah tersebut dilakukan beberapa hari setelah Bank Sentral Iran(CBI) melarang perdagangan bitcoin ditengah meningkatnya kekhawatiran tentang pencucian uang dan perubahan harga bitcoin yang tidak menentu.
Mohammad Javad Azari-Jahromi, Menteri Informasi dan Teknologi Komunikasi Iran mengatakan bahwa pihaknya bersiap untuk bereksperimen terhadap cryptocurrency, menjelang kemungkinan pengembalian sanksi ekonomi AS.
Iran Kembangkan Cryptocurrency Bersama Dengan CBI
Cryptocurrency Iran dikembangkan bersama oleh CBI, Bank Sentral yang dikelola negara, dan Kementerian Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) Iran.
“Pekan lalu dalam pertemuan bersama yang bertujuan untuk mengeksplorasi kemajuan proyek, diumumkan bahwa model eksperimental sudah siap,” kata Azari-Jahromi, seperti dilaporkan oleh kantor berita negara IRNA.
Azari-Jahromi menggarisbawahi bahwa larangan bitcoin Iran tidak berarti negara itu menentang mata uang virtual secara umum, dan menunjukkan bahwa larangan Bank Sentral tidak mencakup cryptocurrency lokal.
“Larangan Bank Sentral tidak berarti larangan atau pembatasan penggunaan mata uang digital dalam pembangunan domestik,” katanya. “Larangan CBI pada transaksi bitcoin dibuat karena kekhawatiran mengenai volatilitas di pasar crypto yang dapat menyebabkan orang kehilangan asetnya.Bitcoin bukan satu-satunya cryptocurrency.”
Seperti yang dilaporkan sebelumnya, Iran melarang perdagangan bitcoin pada awal April 2018 setelah mata uang nasionalnya, rial, jatuh ke rekor terendah di tengah kekhawatiran bahwa Amerika Serikat mungkin akan keluar dari kesepakatan nuklir Iran. Jika demikian, ekonomi Iran akan hancur di bawah beban sanksi ekonomi AS yang keras.
Presiden Donald Trump memiliki waktu hingga tanggal 12 Mei 2018, untuk memutuskan apakah ia akan memperpanjang kesepakatan nuklir Iran, yang ditandatangani oleh mantan Presiden Barack Obama pada tahun 2015 silam.
Kesepakatan nuklir Iran tidak populer di Amerika Serikat ditengah meningkatnya kekhawatiran publik bahwa Iran telah membiayai terorisme di seluruh dunia dan secara diam-diam mengembangkan senjata nuklir, yang bertentangan dengan perjanjian tersebut.
Azari Jahromi sebelumnya mengatakan cryptocurrency Iran eksperimental akan didukung oleh aset, dengan cara yang sama dari Malaysia mengenai dukungan emas terhadap GoldX cryptocurrency.
Ketika ditanya apakah Iran mengembangkan cryptocurrency sendiri untuk menghindari sanksi ekonomi AS, Azari-Jahromi menjawab: “Semua cryptocurrency mampu menghindari sanksi karena mereka tidak di bawah pengawasanbadan pengatur keuangan AS, dan mata uang digital nasional secara alami mampu melakukan ini.”@BPI