ads-c

a-ads

Our Ads


 PILIH KATEGORI  


Apakah Airdrop Dan Hedge Fund Kripto Bakal Menggantikan ICO?


Airdrop, Hedge Fund Kripto dan ICO. Di tahun 2018 ini, apakah metode Airdrop dan hedge fund kripto bakal menggantikan ICO? Airdrop dan hedge fund kripto, adalah salah satu alternatif mekanisme pemasaran dalam proyek-proyek kripto baru. Jika pada masa-masa awal Bitcoin, banyak bermunculan dengan Faucet yang memberikan sejumlah bitcoin secara gratis, Airdrop pun berfungsi serupa. Belum lama ketika Airdrop mulai marak, telah muncul lagi hedge fund kripto yang mulai banyak menyita perhatian.

Baik Faucet maupun Airdrop sama-sama memberikan sejumlah kripto itu secara gratis, dengan harapan mendongkrak adopsi pengguna kripto. Di sejumlah penyelenggara ICO, Airdrop juga kerap digunakan sebagai alternatif tambahan untuk mendongkrak tingkat adopsi penggunanya.


Metode Airdrop pada akhirnya menjadi cukup efektif untuk diterapkan menjadi salah satu media pemasaran. Ibaratnya, sekali dayung dua pulau dapat terpenuhi. Meski demikian, metode ICO pun di tahun 2018 tetap tidak tergusur.

Buktinya, berdasarkan data dari Coinschedule di pertengahan tahun 2018 sudah ada 340 proyek ICO. Total dana yang telah berhasil dikumpulkan mencapai 9 miliar USD, atau kurang lebih 124,99 trilyun rupiah lebih. Jumlah perolehan dana yang paling banyak berhasil dihimpun melalui ICO di tahun 2018 adalah di bulan Maret. Wajar saja, bulan Januari dan Pebruari 2018 dunia kripto umumnya mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Sampai di bulan Juni 2018, jumlah proyek ICO sudah mencapai 401 proyek. Total pendanaan yang berhasil dihimpun sudah mencapai 9,6 miliar USD atau setara dengan 133,3 trilyun rupiah lebih. Tiga kategori terbanyak adalah untuk segmentasi komunikasi, finance, dan trading atau investasi. Dati total 401 proyek itu, kurang lebih ada 212 proyek ICO yang berhasil meraup pendanaan lebih dari 50% yang telah ditargetkan.

Jumlah penggalangan dana ICO di tahun 2018 justru jauh melebihi di tahun 2017. Di sepanjang tahun 2017, terdapat 210 ICO dengan total dana yang berhasil dikumpulkan sebesar 4 miliar USD, atau kurang lebih 55,5 trilyun rupiah.

ICO Dan Ketatnya Regulasi


Penggalangan dana melalui ICO dalam dunia kripto pada akhirnya akan bersinggungan dengan regulasi yang tidak bisa dipisahkan. Hal itu mengingat ICO juga banyak digunakan sebagai sebuah modus penipuan, rentan dengan upaya-upaya peretasan, dan besar potensi scam.

Banyak pihak menilai di pergantian tahun 2017, dengan ditandai dengan mencuatnya isu-isu pengetatan regulasi yang berkaitan dengan ICO sebagai tanda menurunnya proyek-proyek ICO. SEC misalnya, menganggap ICO cukup penting untuk segera diregulasikan. Sementara di beberapa negara lain juga sudah berupaya untuk membendung ICO.

Sebagian besar penyelenggara ICO memang berasal dari perusahaan-perusahaan besar, startup dan fintech. Mereka-mereka itu makin menunjukkan tren yang pro dengan ICO. Namun sekali lagi, ICO makin mempunyai stigma negatif, terutama dengan kecenderungan yang mudah digunakan sebagai kedok oleh pihak-pihak tertentu untuk melakukan penipuan.

Tidak hanya sebagai modus-modus penipuan, namun tidak sedikit pula proyek ICO yang diretas, atau mungkin mengaku telah diretas atau dicuri, sehingga berujung merugikan para investor. Bahkan, ada anggapan yang menilai bahwa 90 persen dari proyek ICO telah gagal.

Situasi tersebut pada akhirnya mengundang atensi para pemegang kebijakan untuk berupaya melakukan pendekatan yang lebih berupaya untuk melindungi investor. Bagaimanapun, ICO berlaku mirip seperti halnya dengan IPO. Sejauh ini, penyelenggara ICO memang tidak mempunyai acuan regulasi hukum.

Di Amerika Serikat misalnya, melalui SEC, mulai membuat sebuah regulasi yang mencoba mengatur penyelenggara ICO, yakni dengan ICO Compliant. Salah satu proyek ICO pertama yang telah memenuhi aturan SEC tersebut adalah KodakCoin. Meski demikian, pihak KodakCoin pun kenyataannya bahkan sempat menunda pelaksanaan ICO mereka yang semula berjalan di bulan Januari, menjadi tanggal 21 Mei. Rumor yang banyak beredar kemudian adalah bahwa KodakCoin berujung scam.

Berkaca dari hal tersebut, peregulasian ICO maupun pihak-pihak penyelenggara pun sama-sama cukup sulit untuk saling bersinergi satu sama lain. Sejumlah penyelenggara ICO yang menyertakan wilayah AS untuk penjualan tokennya pun acapkali merasa rumit terkait dengan regulasi itu.

Sementara disisi para penyelenggara, tentu sudah terstigma bahwa membuat proyek ICO jauh lebih strategis ketimbang IPO. Initial Coin Offering dipandang masih jauh lebih mudah dan efektif. Stigma selama ini, IPO selalu harus menyertakan detail informasi keuangan, pajak, profil penyelenggara, secara lebih signifikan.

Terkait dengan ranah regulasi yang makin mendorong para penyelenggara ICO, seakan tidak ada jalan lain selain untuk berupaya mentaati dengan aturan yang ada.

Airdrop Sebagai Alternatif ICO


Menyadari tentang persinggungan regulasi yang makin tidak terpisahkan, Airdrop bisa menjadi alternatif yang paling tepat untuk ICO. Airdrop ini ibaratnya seperti hujan uang yang turun dari langit secara tiba-tiba untuk semua orang.


Penyelenggara proyek baru di dunia kripto, hanya tinggal menyiapkan sejumlah unit kripto itu untuk dibagikan secara gratis kepada para peserta. Umumnya, peserta itu kemudian dilibatkan untuk membantu ekosistemnya dengan menyebarkan tautan-tautan khusus untuk memperoleh atensi yang cukup signifikan. Tidak lain, proyeksi terbesarnya adalah adopsi masif yang berujung juga dengan keuntungan oleh pihak penyelenggara proyek.

Hedge Fund Kripto


Ketika Airdrop mulai marak dipergunakan secara independen maupun digabungkan dengan ICO di banyak proyek kripto, kini telah banyak bermunculan hedge fund kripto. Hedge Fund kripto ini adalah Perusahaan-perusahaan yang khusus dengan tim-tim mereka yang khusus untuk mempelajari sejumlah proyek-proyek kripto yang dianggap punya daya tawar dan mampu mendulang keuntungan besar.

Pelaku hedge fund pun umumnya mempunyai besaran kapital antara 5 juta USD hingga 500 juta USD. Investasi yang diproyeksikan hanyalah khusus untuk mendanai proyek-proyek kripto yang dipandang cukup profitable saja.

Melihat dari gejolak munculnya airdrop dan hedge fund kripto ini, dipandang akan makin menguatkan proyek-proyek ICO baru. Tak heran jika kemudian ditahun 2018 proyek ICO yang muncul sampai bulan Juni saja sudah mencapai 401 proyek ICO@BPI

HASHBYTE Layanan Cloud Mining Crypto yang Ramah Lingkungan


HASHBYTE CLOUD MINING CRYPTO . HashByte, layanan cloud mining yang baru merupakan usaha baru yang berusaha merevolusi industri revolusioner ruang mining. HashByte menjelaskan apa perbedaan antara proyek mereka dengan berbagai perusahaan mining berbasis cloud lainnya di luar sana.


Menggunakan kekuatan hash, pengguna dapat memanfaatkan apa pun dari komputer mereka hingga ponsel mereka untuk terlibat dalam era baru transaksi online ini. Tetapi bagaimana jika pengguna tidak memiliki waktu atau sumber daya untuk melakukan mining? Dengan biaya listrik yang kian meroket di seluruh dunia dan difficulty secara overall untuk menambang crypto tertentu akan menjadi semakin sulit, tidak disangka-sangka bahwa perusahaan-perusahaan tertentu telah melompat ke tantangan dan menawarkan opsi baru, yang lebih terjangkau dan lebih aman untuk lingkungan dalam melakukan mining Cryptocurrency.

MENGAPA HASHBYTE


Layanan cloud mining memungkinkan pengguna untuk menyewa hash-power dari perusahaan, dengan kontrak tahun ke tahun. Kontrak tersebut diperkirakan bergantung pada profitabilitasnya dan pengguna membeli layanan tersebut dengan harga mulai dari $ 100 hingga $ 100.000, hal ini seperti sebuah gambling atau pertaruhan/bahkan harapan bahwa harga Bitcoin dapat naik dari waktu ke waktu, biaya pool tetap rendah, biaya listrik tetap dan perangkat keras tetap awet agar tetap online. Memang banyak faktor yang harus dipikirkan.

Jadi apa yang membuat HashByte berbeda? Kita berhasil mewawancarai anggota tim eksekutif mengenai hal itu dan dari apa yang mereka katakan, ini jelas proyek yang harus diawasi dan di perbaharui.

Anon, Kepala Teknik, HashByte


“Pada dasarnya, kami mencoba menawarkan kontrak dengan harga serendah mungkin, baik untuk mengalahkan pesaing kami juga berniat untuk menyelamatkan lingkungan. Anda lihat, perusahaan cloud mining tradisional menggunakan banyak juice untuk membuat mesin bekerja dan menyedot banyak energi untuk membuat mereka online. Dalam banyak kasus, listrik dikirim langsung dari grid, berkontribusi pada bahan bakar fosil dan emisi rumah kaca, yang merusak planet kita. Orang ingin menghasilkan uang dan kita mendapatkannya, tetapi mengapa kita harus mendapatkan keuntungan dengan menghancurkan tempat indah yang kita tinggali ini? Dan hal lainnya adalah, perusahaan-perusahaan ini kemudian menagih pengguna mereka dalam bentuk ‘biaya pemeliharaan’ yang cukup banyak dan mereka mencoba untuk tetap menyuguhkan tagihan konyol setiap bulannya. Jadi kami mengubah banyak hal dalam masalah ini. Kami membuka pusat-pusat di seluruh Eropa yang sepenuhnya dengan menggunakan energi terbarukan dan berkelanjutan, dari energi angin dan matahari dengan tujuan memanfaatkan biomassa di beberapa titik waktu. Ini berarti, kami tidak memiliki biaya listrik, tidak ada biaya pemeliharaan, karena kami merasa ini adalah tanggung jawab kami, bukan investor kami. ”

Mereka benar-benar datang sebagai proyek yang cukup kuat dan dengan situs online dan sudah mempunyai banyak investor, tampaknya banyak orang yang menaruh kepercayaan mereka bukan hanya HashByte saja.

Situs HashByte saat ini mencatat bahwa mereka sedang melakukan investasi di Bitcoin, Litecoin dan Ethereum, tetapi tim cukup yakin bahwa seperti layanan cloud-mining lainnya yang akan menjadi awal, dengan potensi penyabangan ke Monero, ZCash, dll.

Mereka yang pertama kali pergi ke situs web HashByte akan terkejut ketika mereka melihat harga yang sangat rendah, mereka mengelola untuk menjamin biaya yang lebih rendah berkat penataan pertambangan hash state-of-the-art dan tidak memiliki biaya listrik, tetapi kami kira hanya waktu yang akan memberi tahu apakah mereka akan dapat terus menawarkan harga yang luar biasa seperti itu dalam hashing power secara jangka panjang.

SELANGKAH DIDEPAN


Sudah pasti saat yang menarik bagi HashByte untuk go public, dengan kegagalan baru-baru ini di Envion, salah satu penjualan token yang paling sukses untuk harga kontrak pertambangan dan Hashflare yang melonjak, mereka hanya dapat menawarkan sedikit keuntungan, itupun jika ada.

Ini mungkin menjadi penghormatan bagi mereka yang telah mencoba terlibat dalam cloud mining, tetapi belum dapat menemukan kontrak yang terjangkau atau bersedia mengambil spekulasi. Wajah baru di pasar mungkin hanya apa yang kita butuhkan saat ini bagi para pesaing untuk akhirnya mulai mengambil klien mereka dengan serius dan tidak hanya melakukan apa yang mereka sukai, berkat memegang monopoli. Dan bagi Anda yang menjalankan blog, saluran YouTube, Twitters, dll., Jangan khawatir, HashByte tampaknya sudah mencakup untuk klien mereka juga, menawarkan ‘5% pada semua investasi awal dan reinvestasi yang dibuat oleh afiliasi Anda ‘, tidak terlalu buruk mengingat tawaran yang sudah sangat menarik.

Jadi, mungkin ini adalah awal dari era baru untuk layanan penambangan cloud. Mempertimbangkan tingkat volatilitas tinggi dari cryptocurrency yang menciptakan FUD di antara sebagian besar crypto hodler, Mining / Cloud-mining dianggap menjadi pilihan investasi yang baik yang terbukti menghasilkan laba yang konsisten terlepas dari ketidakstabilan pasar crypto.


Tim berharap melalui upaya HashByte, perusahaan lain akan mengikuti mereka ke dalam badai ini, fokus pada profitabilitas yang lebih tinggi serta efek serendah mungkin terhadap lingkungan. Dan siapa yang tahu, mungkin jutaan berikutnya akan datang dan berinvestasi?

Kunjungi Website: https://hashbyte.io



Kontak Media

Nama Kontak: James Edwin

Email Perusahaan: contact@hashbyte.io

Lokasi Perusahaan: Perth, Australia

@BPI

Alasan Kenapa Bitcoin, Ripple, Ethereum Turun Rendah


Bitcoin, Ripple, Ethereum Turun Rendah. Kembali lagi perdagangan di crypto market yang mengecewakan pada hari ini, selasa (5/6/18). Disadur dari Coin market cap, penurunan terlihat di seluruh papan, seluruh nilai pasar mengalami penurunan US$ 8 miliar atau 2,5% sejak pagi ini menjadi US$ 332.7 miliar. Timbul pertanyaan kenapa cryptocurrencies jatuh lebih rendah?

Hal itu seiring dari katalisator utama yang mengambil aksi selloff hari ini, dan juga selain itu dapat didorong oleh laporan tentang penurunan yang signifikan dalam pencarian untuk Bitcoin (BTC).


Menurut CNBC diambil dari data Google Trends, diungkapkan bahwa pencarian web untuk “Bitcoin” telah mengalami kejatuhan hingga 75% sejak awal tahun dan semakin jatuh di tiga bulan terakhir ini.

Hal tersebut juga serupa untuk market Ethereum (ETH), Bitcoin cash (BCH) dan ripple (XRP). Pencarian untuk istilah-istilah ini telah jatuh masing-masing sebesar 70%, 82% dan 87%, sejak awal tahun 2018 lalu.

Selain dari itu, ada alasan lain terhadap kekhawatiran ini adalah perlambatan dalam jumlah Bitcoin wallet ketika baru diciptakan. Laporan menunjukkan bahwa hanya ada 3,7% lift di wallet baru tahun ini, sedangkan akhir tahun lalu angka Bitcoin wallet tumbuh 7,6% perbulannya.

Analis berfikir ini menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan untuk pasar kripto karena kurangnya uang baru ke pasar guna mendukung harga dalam periode jangka panjang.

Saat ini, harga Bitcoin turun 3,3% sejak kemarin di level US$ 7,429.07, meninggalkannya dengan kapitalisasi pasar US$ 126.9 milyar. Sedangkan Ethereum harganya turun lebih lanjut sekitar 5% di level US$ 585.10, turun dengan kapitalisasi pasar hingga US$ 58.4 miliar.

Harga ripple jatuh 4,5% lebih rendah selama 24 jam terakhir di level US65.2 sen. Hal ini membuat kapitalisasi pasar ripple di bawah US$ 25,6 miliar.


Bitcoin Cash telah jatuh 7,5% sejak kemarin di level US$ 1,077.79, mengurangi kapitalisasi pasar ke level US$ 18.5 miliar. Sementara harga EOS telah tenggelam hampir 8% lebih rendah di level US$ 13.14, memberikan kapitalisasi pasar US$ 11,8 miliar.

Di luar lima teratas penurunan market yang paling parah, ada Litecoin (LTC) juga mengalami penurunan 5,5%, Cardano (ADA) 7,2% lebih rendah, Stellar (XLM) turun 6,9%, IOTA (MIOTA) jatuh 4,4%, dan TRON (TRX) 5,5% lebih rendah@BPI

Inilah Mengapa EOS Merupakan Opsi Investasi yang Luar Biasa


EOS Merupakan Opsi Investasi. Inilah Mengapa EOS Merupakan salah satu Opsi Investasi yang Luar Biasa di zaman sekarang ini dan di mana ada lebih dari 1.500 mata uang digital di pasar, dan lebih banyak lagi yang masih bermunculan. Pengguna mata uang digital yang ingin berinvestasi dalam mata uang digital baru sering sampai pada titik di mana mereka bingung kapan harus berinvestasi dan apa pilihan terbaik bagi mereka untuk menaruh uang mereka di pasar.


Mengikuti kesuksesan Ethereum sebagai platform blockchain untuk menciptakan Dapps, ekosistem blockchain juga mengalami evolusi platform serupa, dan EOS adalah salah satunya. EOS adalah platform blockchain yang berbasis di Hong Kong, dan kebanyakan orang menyebutnya sebagai Ethereum killer.

Harga EOS Saat Ini


EOS dibuat oleh Daniel Larimer dan Block One, dan platform memungkinkan aplikasi desentralisasi untuk skala secara horizontal dan vertikal, dan sama seperti Ethereum, EOS juga memungkinkan cryptocurrency untuk membuahkan hasil.

Tujuan utama EOS adalah memberikan solusi untuk masalah seperti skalabilitas, pengalaman pengguna, dan kecepatan dengan menghilangkan biaya transaksi, menyediakan pemulihan akun, dan lainnya. Di bawah ini adalah beberapa alasan mengapa EOS adalah opsi investasi yang bagus.

Skalabilitas


Skalabilitas dalam lingkup blockchain adalah masalah besar terutama sekarang karena mata uang digital seperti Ethereum dan Bitcoin bersaing dengan lebih banyak platform utama seperti Visa, PayPal, dan MasterCard. EOS dirancang untuk secara khusus memprioritaskan kinerja skalabilitas dengan memastikan bahwa adopsi mata uang digital besar-besaran tidak menjadi masalah.


Sumber Dana EOS


Fakta-fakta yang melibatkan kegiatan pendanaan, banyak mata uang digital menghasilkan situasi yang mengkhawatirkan. Namun berkat upaya dan keberhasilan EOS dalam mengembangkan sistem inflasi yang mendukung pendanaan blockchain.

Cryptocurrency membagi pengguna dari biaya transaksi yang seharusnya digunakan untuk sumber dana. EOS bergantung pada inflasi tahunan 5 persen yang digunakan untuk membayar produsen blok dan untuk permintaan seluruh masyarakat@BPI

Apakah Cloud Mining Lebih Menguntungkan daripada Hardware Mining ?


Cloud Mining vs Hardware Mining. Memulai penambangan bitcoin bisa menjadi proses yang sulit bagi banyak orang. Misalnya, Anda harus mempertimbangkan hal-hal seperti algoritme spesifik yang digunakan oleh cryptocurrency Proof-of-Work yang Anda inginkan. Selain itu, perangkat keras penambangan bitcoin dapat berharga ribuan atau bahkan puluhan ribu dolar.

Dengan semua tantangan ini mungkin ide yang baik untuk melihat cara-cara alternatif untuk mendapatkan laba cryptocurrency, tetapi apakah cloud mining pilihan yang legit, lebih menguntungkan dalam jangka panjang? Dalam artikel ini, kami akan membandingkan dua opsi yang memungkinkan ini sehingga Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat.


Biaya Perangkat Keras Pertambangan Bitcoin


Sebagaimana dibahas dalam posting ini, perangkat keras penambangan bitcoin umumnya membutuhkan komitmen keuangan dimuka yang besar dari pihak penambang. Pertama, penting untuk mempertimbangkan berapa biaya rig penambangan. Ini tidak hanya bergantung pada cryptocurrency yang Anda targetkan untuk menambang tetapi juga seberapa luas dan kuatnya operasi penambangan Anda.

Pertama, mari pertimbangkan biaya perangkat keras. Jika Anda ingin menambang BTC, misalnya, Anda kemungkinan besar akan membutuhkan rig penambangan ASIC. Ini biasanya jauh lebih mahal dibandingkan dengan rig penambangan GPU dan CPU. Meskipun potensi mereka untuk menambang di tingkat hash jauh lebih cepat, rig tambang ASIC sering menghadapi pengawasan untuk fakta bahwa mereka tidak dapat diubah. Ini berarti bahwa, jika sebuah proyek cryptocurrency membuat perubahan pada algoritma hash mereka, para penambang ASIC harus membeli peralatan baru. Hal ini dapat menyebabkan beberapa biaya signifikan yang dapat dengan mudah meniadakan pendapatan dan bahkan menyebabkan kerugian investasi bersih.

Sebaliknya, rig penambangan GPU dan CPU umumnya dapat digunakan kembali jika terjadi perubahan algoritme. Selain itu, rig ini biasanya jauh lebih sedikit daripada rekan ASIC mereka. Selain itu, lebih banyak proyek terus kecenderungan ke arah ASIC-resistance daripada penerimaan ASIC. Bagi sebagian besar penambang, ini berarti pengurangan keseluruhan biaya dimuka dan berkelanjutan.

Meskipun memiliki satu rig penambangan mungkin merupakan langkah pertama yang baik untuk melihat apakah Anda memang bisa menjadi menguntungkan, banyak orang memulai dengan lebih banyak rig untuk memiliki efek berganda. Namun, bahkan dengan kenaikan harga, dimulai dengan beberapa rig harus dilakukan dengan hati-hati karena setiap rig tambahan kemungkinan akan menambah jumlah bulan yang diperlukan untuk mendapatkan kembali investasi awal Anda.

Tentu saja, faktor-faktor lain seperti biaya tagihan listrik harus dipertimbangkan. Ini bervariasi menurut wilayah geografis, sehingga sulit untuk menetapkan jumlah yang tepat tentang berapa banyak uang yang diperlukan untuk menjaga operasi rig perangkat keras.

Biaya Cloud Mining


Dibandingkan dengan penambangan perangkat keras, biaya untuk Cloud Mining jauh lebih mudah untuk dihitung. Sebagian besar perusahaan menjalankan model berlangganan bulanan yang ditentukan oleh cryptocurrency yang Anda inginkan dan kecepatan laju hash seperti yang terlihat di situs populer seperti Genesis Mining dan HashFlare.

Harga untuk kontrak 2 tahun penambangan ETH dengan Genesis Mining saat ini bervariasi dari $ 1,520 pada 40 MH / dt menjadi $ 12,960 pada 360 MH / dtk.

HashFlare menawarkan kontrak 1 tahun penambangan ETH seharga $ 1,80 per 100 KH / s.

Pastikan untuk membaca ulasan dan memeriksa ROI yang diproyeksikan pada layanan penambangan cloud apa pun. Faktanya adalah bahwa ada banyak layanan dengan profitabilitas sangat rendah dan bahkan beberapa yang dikenal penipuan. Untungnya, ada beberapa panduan yang tersedia tentang cara terbaik untuk mengidentifikasi potensi penipuan penambangan cloud.

ROI Penambangan Perangkat Keras


Meskipun tidak ada cara untuk mengatakan dengan pasti berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai investasi pada peralatan penambangan perangkat keras atau penambangan cloud, masih penting untuk melakukan penelitian tentang perkiraan jangka waktu. Menurut sebagian besar penambang, sulit mengharapkan untuk menjadi menguntungkan dalam waktu 3 hingga 6 bulan. 10-15 bulan realistis bagi banyak orang. Banyak tergantung pada harga crypto, biaya listrik, dan jenis rig penambangan yang Anda gunakan. Nicehash menyediakan kalkulator yang bagus untuk menentukan ini.

ROI Cloud Mining


Berdasarkan informasi dari forum Reddit, ulasan, dan kalkulator ROI, jelas untuk melihat bahwa penambangan cloud tidak begitu populer atau menguntungkan. Misalnya, pada 30 Mei 2018, HashFlare Scrypt dan SHA-256 saat ini mengambil 3.828 dan 3.983 hari (atau sedikit di atas 10 tahun) untuk mencapai ROI di BTC masing-masing menurut kalkulator ini dari Coinstaker. Genesis Mining for ETH memiliki ROI yang bahkan lebih buruk, memakan waktu sekitar 25.992 hari (70+ tahun). Dalam kedua kasus tersebut, sulit untuk membenarkan penambangan cloud melalui penambangan perangkat keras.

Masalah dengan mempertahankan langganan untuk penambangan cloud adalah sulitnya membayar bulanan bahkan di pasar beruang. Statistik ini pasti bisa meningkat jika kita melihat bull run besar-besaran seperti yang terlihat pada Desember 2017; Namun, bisa sangat sulit untuk memprediksi kapan pasar bullish akan dimulai dan berakhir.


Bandingkan ini dengan menggunakan perangkat keras penambangan bitcoin, dan pilihannya sedikit lebih jelas. Itu karena, meskipun pasar menanggung, sebagian besar biayanya dimuka dan tidak berulang. Tentu, ada biaya seperti tagihan listrik untuk dipertimbangkan dengan penambangan perangkat keras, tetapi ada beberapa lokasi di seluruh dunia di mana konsumsi energi sangat murah dan penambangan perangkat keras adalah legal, menjadikannya opsi yang jelas lebih menguntungkan daripada penambangan cloud bahkan di pasar beruang.

Kesimpulan


Meskipun biaya  tinggi, konsensus adalah bahwa perangkat keras penambangan bitcoin tetap jauh lebih menguntungkan daripada penambangan cloud. Mungkin manfaat terbesar dari penambangan cloud adalah kemudahan penggunaan secara keseluruhan karena tidak memerlukan instalasi perangkat keras yang sulit dan menghindari biaya listrik yang tidak dapat diprediksi. Namun, sebagian besar di komunitas cryptocurrency akan setuju bahwa jika Anda tidak dapat memulai operasi penambangan perangkat keras, mungkin yang terbaik adalah mendapatkan keuntungan melalui perdagangan daripada pergi ke rute penambangan cloud@BPI

Cryptocurrency Resmi Jadi Subjek Perdagangan Berjangka di Indonesia


Cryptocurrency Subjek Perdagangan Berjangka. Kabar baik para pencinta cryptocurrency telah merebak, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti)  akhirnya menetapkan cryptocurrency (kripto) sebagai subjek komoditi yang dapat diperdagangkan di bursa perdagangan berjangka. Kebijakan itu ditetapkan melalui Keputusan Kepala Beppebti.

Seperti yang dilansir kontan, Kepala Bappebti telah menandatangani keputusan yang menjadikan cryptocurrency sebagai komiditi yang layak diperdagangkan di bursa.


Kepala Biro Pengawasan dan Pengembangan Pasar Beppebti Dharma Yoga mengatakan keputusan itu diambil setelah Bappebti melakukan kajian selama empat bulan terakhir. Berdasarkan hasil kajian itu, menurut Yoga, cryptocurrency layak dikategorikan atau dikelompokkan sebagai komoditi.

Setelah menetapkan cryptocurrency sebagai subjek komoditi yang diperdagangkan di bursa berjangka, menurut Yoga, Bappebti akan membuat peraturan lebih lanjut atas penetapan cryptocurency sebagai komoditi. Termasuk soal exchanger, wallet cryptocurrency maupun mining. Peraturan mengenai hal ini akan melibatkan berbagai kementerian dan lembaga lainnya seperti BI dan OJK.

Yang lebih penting, peraturan perpajakannya akan diatur selanjutnya, maka dari itu Dirjen Pajak juga akan dilibatkan. Pelaku usaha mengusulkan perdagangan cryptocurrency dikenakan pajak final seperti halnya perdagangan pada bursa di pasar modal.

Peraturan lebih lanjut ini juga mengatur soal upaya mencegah pencucian uang dan pendanaan terorisme maupun kejahatan lainnya melalui kripto. Karena itu, PPATK dan Densus88 Mabes Polri akan dilibatkan.

Selain itu, Bappebti akan meminta bursa cryptocurrenyc yang sudah eksis seperti Indodax atau komunitas kripto lainnya untuk membuat proposal yang berisi spesifikasi kontrak atau produk dan tata cara atau mekanisme perdagangan.

Spesifikasi produk atau kontrak anatara lain mencakup informasi jenis kripto apa saja yang diperdagangkan dan fraksi harga atau tick size. Sedangkan tata tertib perdagangan antara lain mencakup jam perdagangan dan mekanisme penyelesaian perselisihan bila ada persoalan antara pengelola dan investor atau nasabah. “Sekarang kami menyerahkan kepada bursa untuk mempersiapakan diri untuk menyusun proposalnya yang konkret,” ujarnya.

Proposal ini diajukan kepada Kepala Bappepti untuk dipertimbangkan dan ditetapakan bila disetujui.


Dalam peraturan lebih lanjut yang akan dibuat Bappebti, juga akan diatur soal penyimpanan dana nasabah. Yoga mengatakan, nantinya dana nasabah atau investor tidak disimpan oleh perusahaan exchanger. Tetapi, oleh Kliring Berjangka atau bank penyimpan dana nasabah yang sudah ada di Bappebti. Hal ini menurutnya untuk mencegah hilangnya dana nasabah baik karena risiko penggelapan oleh pengelola maupun karena risiko peretasan.

“Jadi, nanti setiap rekening yang masuk ke dalam transaksi ini, exchanger akan dibukakan account oleh kliring. Nanti semua dana nasabah masuk ke kliring, dipegang oleh pihak ketiga yang independen, exchanger hanya jadi market place-nya saja atau engine trading-nya nanti,” ujarnya@BPI

Bitcoin (BTC) Masih Menawarkan Opsi Terbaik Sebagai Sistem Pembayaran


Bitcoin (BTC) Masih Menawarkan Opsi Terbaik. Bitcoin (BTC) telah ada selama hampir satu dekade dan meskipun adopsi secara meluas, sangat sedikit pedagang yang menerima mata uang digital. Pembelian pertama yang diketahui menggunakan Bitcoin kembali pada tahun 2010 ketika pengembang menawarkan untuk membayar dua pizza menggunakan BTC. 22 Mei adalah hari itu. Sebanyak 10.000 BTC dikirim ke pria pizza. Pada saat itu, BTC diperdagangkan kurang dari $ 0,10 USD, total $ 700 untuk kedua pizza. Nilai BTC saat ini adalah sekitar $ 80 juta USD.


Kisah seperti ini telah melihat adopsi BTC secara keseluruhan sebagai bentuk pembayaran kepada pedagang meningkat secara eksponensial. Namun, beberapa toko dan toko ritel ini menyebutkan kurangnya pelanggan, biaya transaksi yang mahal dan volatilitas menjadi masalah yang paling persisten yang dihadapi Bitcoin sebagai sistem pembayaran menurut satu pos Medium.

Ini di antara alasan lain telah menahan adopsi Bitcoin secara keseluruhan dalam membayar barang dan jasa.

Masalah Bitcoin memengaruhi pedagang


Pedagang memiliki kasus untuk memecat dongeng BTC yang diceritakan karena sistemnya lambat dan mahal. Bitcoin pertama kali diusulkan sebagai mekanisme untuk membuat transaksi lebih cepat dan melalui koneksi peer-to-peer. Jaringan ini memiliki kecepatan transaksi rata-rata 5-7 TPS yang relatif lambat untuk blockchain. Dengan biaya transaksi naik menjadi 0,6% per transaksi pada saat perdagangan bervolume tinggi, platform terkadang bisa lebih mahal daripada sistem pembayaran saat ini.

Pedagang mungkin menemukan sifat transaksi BTC yang mahal dan lamban menjadi hambatan dalam bisnis mereka. Dilaporkan pada bulan Januari bahwa beberapa transaksi membutuhkan waktu hingga 3 hari untuk dikonfirmasikan dalam jaringan yang penuh sesak.

Keuntungan menggunakan BTC sebagai sistem pembayaran


1. Bitcoin memiliki basis pelanggan terbesar

Bitcoin (BTC) saat ini merupakan koin terbesar dalam adopsi, kapitalisasi pasar dan perhatian media. Ini membuatnya paling cocok untuk pedagang untuk digunakan sebagai sistem pembayaran. Koin saat ini memiliki total dominasi pasar sekitar 40% yang menunjukkan dampak keseluruhan dan adopsi koin secara keseluruhan. Altcoin yang lebih kecil berjuang untuk mengalahkan BTC dalam hal ini karena pedagang tidak dapat menemukan pelanggan menggunakan altcoin lain. Untuk para pedagang menggunakan cryptocurrency saat ini, pembayaran BTC diterima lebih dari 80% dari toko-toko ini.

2. Bitcoin mempengaruhi altcoin

Pedagang semakin mencari untuk mengubah sistem pembayaran dengan memperkenalkan pembayaran cryptocurrency. Pilihan berkisar di antara lebih dari 1600 mata uang kripto saat ini dengan masing-masing memberitakan masalah yang ingin mereka pecahkan. Karena Bitcoin sudah memiliki masalah kecepatan dan kecepatan di situsnya, memilikinya sebagai sistem pembayaran utama tidak akan berkelanjutan dengan lebih banyak orang menggunakan sistem.

Namun, Bitcoin masih bisa digunakan sebagai penyimpan nilai bagi para pedagang. Pelanggan membayar menggunakan altcoin seperti Dash, mengonversinya ke BTC, dan menyimpannya karena BTC mengendalikan harga pasar secara efektif. Altcoin lain menawarkan risiko lebih tinggi daripada BTC dengan harganya yang sangat berkorelasi dengan BTC.


Kesimpulan


BTC menawarkan opsi terbaik bagi para pedagang untuk digunakan saat ini sebagai basis keuntungan cryptocurrency lainnya. Masalah yang dihadapi BTC adalah solusi untuk masalah sistem pembayaran saat ini. Menimbang bahwa pembayaran bank mungkin memerlukan waktu hingga 5 hari untuk transaksi yang akan diverifikasi, waktu rata-rata BTC sekitar 30 menit per transaksi yang  lebih cepat. Akan tetapi, yang terbaik adalah menggunakan BTC sebagai penyimpan nilai seperti yang terjadi pada blockchain lainnya yang lebih cepat dan lebih murah.

Bitcoin (BTC) saat ini diperdagangkan pada $ 7,743.59 USD, mewakili peningkatan 1,5% dalam 24 jam terakhir. Kapitalisasi pasar pada $ 132.197.019.762 USD semakin mengokohkan posisi teratasnya di Coinmarketcap. BTC diperkirakan akan mencapai nilai $ 10.000 USD pada akhir 2018@BPI